PERTAPAAN INDROKILO
Informasi
Wisata
|
|
Lokasi
|
Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen,
Pasuruan, Jawa Timur.
|
Tiket
|
seikhlasnya
|
Waktu
Buka
|
24 Jam
|
Fasilitas/
Obyek Wisata
|
Tempat menyepi
|
Pertapaan
Indrokilo Lokasinya
berada di desa Dayurejo Kecamatan Prigen atau 50 km dari kabupaten Pasuruan.
Tempatnya memang agak lumayan jauh untuk dijangkau para pengunjung, bayangkan
saja dengan berjalan kaki, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam, dengan kondisi jalan
licin bila hujan datang. Namun ternyata masih banyak juga pengunjung yang
datang. Suasana Kabut pegunungan dan udara yang sangat dingin semakin menambah
kesan angker daerah ini. Di sana pengunjung dapat menikmati suasana hening.
Pertapaan Indrokilo banyak dipenuhi dengan patung patung dan arca arca
peninggalan jaman Belanda. Meskipun banyak arca dan patung yang rusak namun
tempat ini juga masih terawat. Tempat ini juga menyediakan penginapan, biaya
sewa tidak ditentukan, tergantung keikhlasan yang memberi. Selain lokasi
pertapaan di sana juga sangat baik untuk lokasi camping sambil menikmati
pemandangan alam dan sejuknya udara pengunungan ringgit.Tempat ini banyak
digunakan untuk orang bermeditasi dan “jumeneng” atau “nyepi” yaitu
mengasingkan diri dari hal yang berbau duniawi untuk mendekatkan diri kepada
sang pencipta.
Banyak diceritakan
masyarakat sekitar pertapaan ini salah satu pendiri negeri indonesia ini juga
sering mendatangi tempat ini semasa hidupnya untuk bermeditasi, beliau adalah
sang proklamator kemerdekaan Bung Karno.
Menikmati suasana
hening di Pertapaan Indrokilo ini dengan dikelilingi arca-arca yang
diperkirakan peninggalan jaman majapahit. selain menggulirkan rasa tenang, juga
terselip perasaan takjub dan prihatin, pasalnya tempat yang menjadi saksi
sejarah ini dengan nilai seni dari peradaban yang tinggi tampak terlihat kurang
terawat, reruntuhan bangunan yang diperkirakan candi tempak hampir di semua
tempat di kawaasan ini, Mungkin kita pernah mendengar tentang “Padepokan
Gunung Ringgit” dalam cerita-cerita pewayangan, mungkin tempat inilah yang
diceritakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar