artis

hafiz wulan kevin lukas risky aditya risky nazar

Kamis, 06 Juni 2013

Sejarah dan Kenangan di Tugu Pahlawan di Surabaya


Sejarah dan Kenangan di Tugu Pahlawan di Surabaya

Bottom of Form
Semangat perjuangan pahlawan pada saat perang Surabaya pada 10 November 1945 akan selalu diingat oleh rakyat Indonesia. Perang yang sangat dahsyat tersebut telah mengorbankan pahlawan kesuma bangsa melawan kekejaman tentara Inggris dan NICA yang tergabung dalam pasukan sekutu. Mereka membombardir berbagai pusat perkotaan, pasar, mesjid, gereja, perumahan dan sebagainya. Ribuan mayat bergelimpangan perempuan, tua renta, dan anak-anak tidak pandang usia.
Semua itu menimbulkan pilu yang mendalam bagi bangsa Indonesia yang tidak akan pernah dilupakan. Kekejaman tentara Inggris tersebut akan menjadi cerita sedih masa lalu yang menimbulkan hasrat manusia untuk mendirikan monumen untuk mengenangnya sebagai bagian dari sejarah negeri ini.
Salah satu monumen yang mengabadikan pengorbanan dan perjuangan bangsa Indonesia itu adalah Tugu Surabaya. Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945.
Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektar, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan. Tugu ini juga sering dikunjungi oleh para pelajar yang ingin memperdalam sejarah perang surabaya. Banyak cerita di balik simbol dan relief yang dibuat didalam lokasi areal Tugu Pahlawan ini.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari perang Surabaya pada 10 November 1945 tersebut diperkirakan, korban tewas akibat agresi militer Inggris itu melebihi angka 20.000, dan sebagian terbesar adalah penduduk sipil, yang sama sekali tidak menduga akan adanya serangan tentara Inggris. Di Pasar Turi dan sekitarnya saja diperkirakan ratusan orang yang sedang berbelanja tewas atau luka-luka, termasuk orang tua, wanita dan anak-anak, bahkan pasien-pasien yang rumah sakitnya ikut terkena bom. Pelaku sejarah yang menjadi saksi mata menilai pemboman tersebut adalah suatu kebiadaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar